
JAKARTA (SK) - Untuk keenam kalinya, pengusaha Muslim nasional tergerak untuk menolong kaum lemah melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Karena itu, korporasi tersebut dinilai harus menjadi teladan bagi para konglomerat Islam di Tanah Air.Hal itu disampaikan Wakil Ketua Baznas Zainulbahar Noor saat menerima secara simbolis zakat, infak dan sedekah (ZIS) Rp142 juta dari perusahaan dari PT Ufia Tirta Mulia (UTM) yang dipimpin Direktur Utama Haji Ardju Fahadaina, di Kantor Baznas, Jakarta, baru-baru ini.
“Ini patut dicontoh, karena orang-orang mulia seperti ini adalah pilar ekonomi umat, dan kunci kesejahteraan rakyat,” ujar pendiri dan dirut pertama Bank Muamalat ini yang didampingi Kepala Divisi Penghimpunan (Baznas) Faisal Qosim.
Menurut Zainulbahar Noor, saudagar air mineral Haji Ardju Fahadaina tak kenal menyerah dan terus berusaha memenangkan persaingan bisnis minuman kemasan, dengan mendirikan PT yang memproduksi air minum bermineral, berdoa dan beramal merek “Ufia”.
Salah satu strateginya, tutur mantan Duber RI untuk Yordania dan Palestina ini, adalah semakin menggiatkan perniagaannya dengan memberikan zakat, infak, dan sedekah dari hasil keuntungan perusahaannya kepada fakir, miskin dan anak yatim, serta memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak penghafal Al-Quran.
Selain itu, tambah Zainulbahar Noor, Haji Ardju terus melakukan promosi di kalangan umat Islam Indonesia yang belum sadar akan urgensi air minum yang diproduksi oleh pengusaha Muslim.
“Saya kira apa yang dilakukan Haji Ardju perlu dijadikan contoh keteladanan bagi para pengusaha Muslim lainnya, yakni dengan menyisihkan keuntungannya berupa infak Rp15 untuk per liter air minum merek Ufia yang terjual di pasaran.
Dengan memperbanyak zakat, infak, dan sedekah, akan menjadikan harta semakin berkah.Menurut Zainulbahar Noor, Haji Ardju tak sekadar berteori muluk-muluk, tetapi sudah menjalankannya secara konkret dengan mendirikan perusahaan air minum mineral yang mampu menampung ratusan tenaga kerja.
Dia menyebutkan, bila para pengusaha Muslim selalu menunaikan zakat, infak, dan sedekah, maka hartanya akan semakin berkah karena mendapatkan keuntungan akhirat dengan memberikan keuntungan dunia berupa material yang berlebih. “Berkahnya antara lain akan diberikan kepercayaan diri yang lebih kuat, meski harus menghadapi permasalahan dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat,” ucapnya.Pada acara tersebut, Haji Ardju menyerahkan dana ZIS sebesar Rp 142 juta kepada Baznas untuk disalurkan kepada para mustahik.
Menurut Haji Ardju, ZIS tersebut berasal dari sebagian keuntungan hasil penjualan air minum mineral Ufia selama tahun 2015, di mana setiap liter diinfakkan Rp15. “Disebut sebagai air minum doa, karena sejak diambil dari mata air, proses produksi hingga pengemasanya bahkan distribusinya selalu diiringi dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran.
Memang air minum Ufia rasanya berbeda dengan air minum merek lainnya, karena selalu diiringi dengan salat, zikir, doa dan bacaan ayat-ayat suci Al-Quran, sehingga disebut sebagai air minum doa,” ucap mantan pengusaha pom bensin dan elpiji asli Yogyakarta tersebut. Menurut dia, bila ingin sukses berbisnis, seharusnya umat Islam kembali kepada Al-Quran dan Hadis.
“Sukses berarti mendapat keberkahan dari Allah SWT. Jadi kita wajib mengejar ukhrawi, tetapi tidak boleh lepas dari cara-cara profesional dalam berbisnis secara Islami,” katanya. Sebagai Direktur Utama PT UTM, Haji Ardju tak mau tanggung-tanggung menunaikan ZIS, yakni sebesar 35 persen dari keuntungan perusahaan setiap tahunnya. “Kalau bagi saya, ZIS tidak hanya 2,5 persen tetapi 35 persen. Saya yakin, dengan memperbanyak ZIS maka rezeki akan semakin bertambah terus, halal dan thayyiban serta berkah,” ucapnya.(sam)